Senin, 27 November 2017

Tuhan Yesus Itu Memang Sangat Baik dan Sangat Nyata dalam Hidup Saya, Meski Saya Tetap Berdosa dan Berdosa

Saya sudah diizinkan oleh Tuhan Yesus untuk menjalani hidup dan kehidupan saya dengan dinamika dan romantika yang sangat beragam dan panjang. Tuhan Yesus juga mengarunikan pekerjaan bagi saya sejak tahun 1976, setelah saya diizinkan lulus dari SMA saya di SMA Negeri di kota Nganjuk pada tahun 1975. Saya menjadi guru di SMK Kristen di daerah Lamongan, SMP Kristen Gamaliel sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, PMP, dan Olah Raga. Pengalaman itu memutarbalikkan egoistis saya tentang saya tidak mau menjadi guru seperti ayah saya, meski saya tidak punya alasan yang cukup jelas dan realistik saat itu, ketika ayah saya minta saya bersekolah SPG saja. Realita pertama yang menyadarkan dan mengajarkan rencana,kehendak dan kuasa Tuhan atas hidup saya itu "ya" dan "amin" Jadilah saya bersekolah di PGSLP-YD IKIP Negeri Malang dengan menambil Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia pada tahun 1978-1979, setelah sebelumnya gagal tes di tempat yang sama. Tentang mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia itu juga karena saya terinspirasi oleh salah satu pengajar dan pendidik terbaik di SMA Negeri Nganjuk saat itu, yaitu Bapak Kaulan, guru Bahasa Indonesia saya, juga Bapak Ayub Sunanto, pengajar Bahasa Inggris saya di sekolah itu. Mereka adalah para guru yang menginspirasi saya untuk mengubah mind set saya tentang profesi sebagi guru, lepas dari rencana dan kehendak Tuhan atas diri dan hidup saya.
Pada tahun 1979 saya mendapakan pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil dan ditugaskan di SMP Negeri Pace, Nganjuk, sebagai guru Bahasa Indoonesia. Tiga bulan saya mengajar di SMP Negeri Pace tersebut, dan di tempat itu juga saya menyelesaikan pendidikan SMP Swasta saya, SMP Nusantara yang dikelola oleh para guru di SMP Negeri Pace tersebut.
Setelah itu saya dialihtugaskan ke tempat baru dengan SK Pengangkatan PNS di SMP Negeri 1 Paree - Kediri, sebagai guru Bahasa Indonesia sejak Juli 1979. Di sekolah itu saya juga ditugasi sebagai pembina OSIS, pembina Majalah Dinding Siswa dan guru pembina kegiatan Ekstrakurikuler Bola Voli.  Ada banyak pengalaman yang menjadikan saya semakin bertumbuh dan berkembang, baik sebagai diri sendiri, maupun sebagai guru, dan ada banyak pelajaran yang bisa saya petik dari dinamika mengajar dan mendidik para murid di SMP Negeri 1 Paree tersebut. Teman-teman guru yang saling mendukung dan menasihati, juga para siswa yang penuh minat dan greget dalam belajar mereka menjadikan saya semakin mantap menekuni profesi sebagai guru, yang semuala saya tidak menghendakinya. Ketika dorongan keingianan untuk melanjutkan studi lagi semakin memuncak, ditambah lagi saya sudah diizinkan Tuhan untuk menikah dan berkeluarga dengan seorang anak perempuan sulung saya saat itu dan tuntutan untuk lebih maju lagi, saya mengajukan untuk studi lanjut. Ternyata tidak mudah, dan akhirnya saya berupaya sendiri untuk pindah ke Surabaya dengan harapan bisa melakukan studi lanjut di IKIP Negeri Surabaya. Saya mengurusnya sendiri ke Bidang Kepegawaian Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Timur, dan Pak Suroto, Kabid Ketenagaan Bidang Dikmenum, memberikan 4 pilihan SMP Negeri di sekitar Surabaya, yaitu Taman, Sidoarjo, Kamal, Madura, Menganti, Gresik dan Waru, Sidoarjo, dengan catatan saya harus mendapatkan surat lolos butuh dari Kepala SMP Negeri 1 Paree - Kediri. Ternyata Kepala SMP Negeri 1 Paree, saat itu adalah Bapak Sudjihardjo Amasijo, tidak berkenan kalau saya pindah dan tidak memberikan surat lolos butuh untuk bisa pindah ke SMP Negeri Waru, Sidoarjo pilihan saya. Saya harus menunggu sampai bulan Desember 1983, sementara saya harus kuliah pada tahun itu. Akhirnya saya mengundurkan diri sebagai PNS yang sebelumnya saya sudah mendapatkan tempat mengajar di SMP Swasta di Surabaya, yaitu SMP Kristen Petra 3 Surabaya, sebagai Guru Tidak Tetap dengan 20 jam pelajaran per minggu per bulan.
Di Paree -Kediri saya diizinkan Tuhan mengajar di 3 SMP Swasta dan 1 Kursus Pendidikan Guru (KPG) selain di SMP Negeri 1 Paree. Jumlah penghasilan yang saya peroleh sebagai berkat Tuhan atas pekerjaan saya sebagai guru sekitar Rp80.000,00 per bulan, berangkat pagi daan pulang malan setiap hari. Apabila saya pindah ke Surabaya sebagai guru swasta di SMP Kristen Petra Surabaya, dalam sebulan saya mendapakan honorarium sebesar 20 jam pelajaran @Rp 3.000,00, Rp60,000,00.
Jadilah saya keluar sebagai guru PNS dan menjadi guru swasta di SMP Kristen Petra sebagai guru Bahasa Indonesia, mulai Agustus 1983. Di Surabaya saya bisa berkumpul dengan istri dan anak saya, dan sementara tinggal di Pondok Mertua Indah. Sore sampai malamnya saya berkuliah di IKIP PGRI Surabaya, mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Tahun Ajaran 1984-1985 saya diangkat sebagai Calon Pegawai Tetap di PPPK Petra dan setahun berikutnya, tahun ajran 1985-1986  saya diizinkan oleh Tuhan untuk menjadi Pegawai Tetap di PPPK Petra, ditabah lagi tambahan tugas sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
Kepala SMP Kristen Petra 3 Surabaya, Bapak Imam Suyudi, B.A. saat itu adalah pimpinan saya sekaligus pembina dan mentor tebaik saya sebagai guru di sekolah itu.Banyak tantangan dan tugas yang dipercayakan kepada saya, sehingga membuat saya semakin banyak belajar dan belajar menekuni profesi sebagai guru, yang seajk semula saya menghindarinya. Tuhan itu benar-benar sangat baik kepada saya, memberikan banyak orang dan teman yang menjadi guru sekaligus inspirasi saya untuk lebih maju dan berkembang. Saat yang sangat baik bagi saya untuk belajar dan belajar di SMP Kristen Petra 3 Surabaya adalah ketika saya dan teman-teman Wakil Kepala Sekolah lainnya, seperti Bapak Yosef Rafael Palma,  Ibu Chandra Wibisono, dan Bapak Tjahya Sutrasneka harus bertugas lebih baik lagi pada saat Bapak Imam Suyudi harus menjalani studi lanjut di IKIP Negeri Surabaya. Pada saat itu saya secara pribadi belajar lebih banyak mengurusi permasalahan sekolah baik secara internal maupun secara eksternal.
Pada tahun 1988 saya diizinkan Tuhan untuk menyelesaikan pendidikan S-1 saya di IKIP PGRI Surabaya, sehingga sejak tahun itu harapan saya dikabulkan Tuhan untuk bisa menyelesaikan gelar kesarjanaan saya di bidang pendidikan.
Mulai saat itu Tuhan juga mengizinkan saya untuk mengajar di SMA Kristen Pirngadi, salah satu sekolah Kristen yang besar dan punya nama di Surabaya, melalui pertolongan Bapak Drs. Krisna Murti, teman kuliah saya di IKIP PGRI Surabaya. Kepala SMA Kristen Pirngadi, Bapak Drs, Adi Siswojo memberikan 4 kelas siswa kelas 1 untuk saya ajar tentang Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pada tahun ajaran 1991-1992 Tuhan menyatakan kebaikan dan kemuarahan-Nya kepada saya dan oleh pertolongan Tuhan saya dipromosikan untuk menjadi Kepala SMP Kristen Petra 2 Surabaya, sebuah SMP Swasta besar dan ternama di Surabaya. Sebuah tugas dan tanggung jawab baru Tuhan izinkan untuk saya emban dan saya pikul bersama-sama dengan Dia.
Kebaikan Tuhan masih juga terus dilimpahkan kepada saya, karena saya diizinkan oleh Tuhan dan PPPK Petra untuk mengikuti Training of Trainer School Base Management Program di Jakarta selama 7 hari, yang seterusnya saya harus menjadi trainer dan instruktur para Kepala SMP, SMA dan SMK Negeri dan Swasta di Jawa Timur tentang School Base Management Programme, Hampir selama 2 tahun, mulai tahun 1999 sampai tahun 2001 saya harus pulang-balik Surabaya - Batu, Malang untuk memberikan pelatihan para Kepala SMP, SMA, dan SMK Negeri dan Swasta se-Jawa Timur. Ini adalah pembelajaran dan pengalaman yang sangat luar biasa yang Tuhan izinkan terjadi atas diri saya sebagai guru di SMP Kristen Petra 2 Surabaya.
Tahun 2003 saya menadapatkan kepercayaan dan tanggung jawab lebih besar lagi sebagai Koordinator Kepala SMP PPPK Petra dan sejak Agustus 2003 saya berkantor di Kantor Sekretariat PPPK Petra di bawah koordinasi Wakil Direktur Pendidikan, Ibu Octivia Sutanto, S.Pd. Pada Tahun 2006 saya diberi tugas dan tanggung jawab lebih besar lagi sebagai Kepala Penjamin Mutu Pembelajaran Jenjang SMP, SMA, dan SMK PPPK Petra, sekaligus mengkoordinir pada Kepala SMP, SMA dan Kepala SMK PPPK Petra.
Pada Tahun 2010, tepatnya Februari 2010 tugas baru diizinkan oleh Tuhan untuk saya jalani lagi, yaitu sebagai Kepala SMK Kristen Petra Surabaya. Sebuah tugas dan tanggung jawab yang mendorong saya untuk belajar lagi sebagai pemula karena SMK memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenjang pendidikan SMP dan SMA. Tuhan Yesus itu memang dan sungguh amat baik kepada saya, karena pertolongan dan kasih kemuruhannya saya dimampukan belajar dan menjalani tugas sebagai Kepala SMK Kristen Petra dengan segala kelebihan dan kekurangan saya tentunya.
01 Juni 2017 yang lalu Tuhan izinkan saya memasuki usia saya yang ke-60 tahun, dan saat itu merupakan tahun ke-7 saya memimpin SMK Kristen Petra, dan sekaligus sebagai masa akhir usia tugas sayaa di SMK Kristen Petra, sekaligus sebagai pegawai PPPK Petra. Kebaikan Tuhan selalu saya alami dan rasakan, tanpa terasa sudah 34 tahun saya menjadi guru, profesi yang semula saya hindari, di PPPK Petra dengan segala dinamika suka daan dukanya. Yang pasti kebaikan Tuhan tidak berkesudahan menyertai saya dalam menekuni profesi guru, sejak tahun 1976 sampai dengan tahun Juni 2017 ini.... Puji Tuhan atas segala kemurahan dan belas kasihan Tuhan kepada diri saya....dan setelah pensiun sebagai guru di PPPK Petra saya harus ke mana lagi melangkah? Saya senantiasa meyakini bahwa kebaikan Tuhan pula yang akan menuntun langkah kaki kehidupan saya sejalan dengan rencana dan kehendak-Nya yang selalu penuh dengan kebaikan.....
Semua yang ada pada diri saya dan hidup saya sampai dengan saya menuliskan realita kebaikan Tuhan atas hidup saya ini, apapun itu, adalah bukti nyata bahwa semua karena Tuhan itu Mahabaik, Tuhan itu Mahamurah dan Tuhan itu Mahaadil atas semua umat-Nya dan juga kepadaa diri dan hidup saya....

Surabaya, 26 November 2017



Pagi Ini Saya Melupakan Tuhan Yang Mahabaik

Seperti biasanya, saya bagun tidur sekitar pukul 04.30, dan saya segera duduk setelah berupaya memulihkan potensi motorik saya dengan gerakan ringan sambil rebahan, dan saya berdoa. Pagi hari ini, Selasa, 28 November 2017 saya merasa enggan dan berat hati untuk mengawali hari baru karunia Tuhan, dan langsung beranjak dari tempat tidur dan terus lakukan tugas rutim saya di rumah. semua saya kerjakan dan saya selesaikan dan puji Tuhan pukul 06.00 semua tugas bisa saya selesaikan. Lauk buat anak sulung saya, Antiek, lauk buat saya sendiri, panasin sepeda motor dan mobil, udah aku selesaikan. Giliran berikutnya adalah mandi, siap diri untuk berangkat kerja.
Hari ini saya ke tempat bekerja bermobil, dan pada saat saya di jalan itu saya menyadari betapa jahat dan tidak baiknya diri saya terhadap Tuhan dan dan saya sangat merasa bersalah....sambil mengemudikan mobil, sepanjang jalan saya berdoa. saya mengawalinya dengan Doa Bapa Kami dan setelah itu doa-doa rutin saya saya ungkapkan kepada Tuhan dengan penyesalan diri/
Sejujurnya saya selalu merasa ada yang kurang dan tidak beres dalam diri dan dinamika hidup saya bila saya melupakan Tuhan begitu saja dengan tanpaa berdoa....tetapi kesadaran dan perasaan itu acapkali terkalahkan oleh rasa malas dan pikiran jahat saya, Kesadaran diri dan kekonsistenan berpikir dan berperasaan tentang Tuhan memang perlu terus dan harus selalu dinyalakan dan tidak boleh padam, seperti Firman Tuhan yang mensihati saya, "Roh iku cumadang, ananging daging iku ringkih.." Roh Tuhan selalu siap sedia menolong dan menopang setiap pergumulan hidup saya, tetapi kemanusiaan dan kedagingan saya  acapkali mudah dilemahkan oleh berbagai pikiran, perasaan dan keinginan jahat saya.....di sinilah kesadaran akan perlu dan pentingnya Tuhan menolong dan menopang persoalan hidup kita muncul dan menyadarkan diri saya.....
"Tuhan Allah yang Mahabaik, saya mohon Tuhan berkenan mengampuni dosaa dan kelemahan saya....ampuni saya ya Tuhan menurut kasih kemurahan Tuhan.....

Surabaya, 28 November 2017